SOLO TRIP TO SOLO #1
Credit: Pinterest |
If love is enough, why do we need solo trip? Ehe.
Sebagai manusia yang mudah
terserang mager syndrome alias males gerak ke mana-mana, saya termasuk jenis
manusia yang jarang jalan-jalan alias kurang piknik. Apalagi berperan menjadi
anak rantau di kota yang nggak besar-besar amat. Selaku anak
kosan yang selalu merindukan liburan dan kampung halaman, maka sempurnalah
hari-hari gabut saya. Saya hidup dengan schedule yang gitu-gitu aja;
ngampus, nugas, scroll temlen, kangen, masak, makan, ngopi di
kafe(kalo punya duit, atau bikin kopi tubruk sendiri), tidur, buang hajat, repeat.
Fortunately, saya sanggup bertahan dan terus bersyukur dengan aktivitas
tersebut. Tapi tak dapat dipungkiri, saya pun manusia biasa yang mudah bosan.
Jadi, saya mikir keras untuk
mencari jalan keluar dari kebosanan ini. Setelah googling, membaca berbagai
macam artikel, sampai mencari tutorial anti-suwung di youtube, saya menemukan
jawaban yang mungkin saja bisa menyelamatkan saya dari syndrome kurang
piknik: Solo trip!